“Apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi senantiasa bertasbih kepada Allah. Maharaja, Yang Mahasuci, Yang Mahaperkasa, Mahabijaksan...
“Apa yang ada dilangit dan apa yang ada di
bumi senantiasa bertasbih kepada Allah. Maharaja, Yang Mahasuci, Yang
Mahaperkasa, Mahabijaksana(1). Dialah yang mengutus seorang rasul kepada
kaum yang butu huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan
kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan
kepada mereka Kitab dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka
benar-benar dalam kesesatan yang nyata (2).” Qs Al – Jumu’ah ayat 1 dan
2.
Kita adalah manusia yang belajar mengeja surat cinta dari-Nya. Perlahan, meski lidah sempat merasa lelah dan pegal karena tidak biasa. Namun kita tetap belajar mengejanya, hingga kita lancar membaca ayat demi ayat, surat demi surat bahkan surat cinta dari-Nya berhasil kita baca semuanya. Surat cinta? Ya Al quran bukan hanya sekedar kitab suci umat islam namun juga merupakan surat cinta dari Allah. Surat cinta yang bukan hanya sekedar membuat kita kagum akan ciptaan-Nya, surat cinta yang terkadang mampu membuat kita berurai air mata. Bukan hanya itu terkadang surat cinta-Nya berhasil membuat kita merasa takut bukan karena ancaman dan neraka-Nya. Namun takut tidak bisa membalas surat cinta dari-Nya. Dalam surat Al – Jumu’ah ayat satu dan dua, menerangkan jika Al quran itu datang kepada kita disaat kita buta huruf, kita sama sekali tidak bisa membacanya. Hingga pada akhirnya Allah mengkaruniakan kepada kita untuk bisa membacanya.
Sahabatku, jika kita ingin tahu tentang dunia ini kenalilah karunia-Nya yaitu Al quran, bahkan bukan hanya tentang dunia yang fana ini namun juga kehidupan kekal yang nyata adanya dapat pula kita kenali. Selain Al quran salah satu karunia Allah yang lainnya adalah bulan ramadhan. Al quran dan ramadhan adalah dua karunia yang indah, bahkan jika keduanya berkolaborasi menjadi harmoni “Ramadhan Qurani”. Ramdahan Qurani adalah harmoni kehidupan yang begitu luar biasa, dengan kesitimewaan bulan ramadhan bahwa Allah melipat gandakan pahala untuk ibada-ibadah dan kebaikan-kebaikan kita. Bayangkan saja ketika setiap harinya kita membaca Al quran dan setiap huruf berlipat ganda. Betapa Maha Pemurah-Nya Allah kepada kita. Ramdahan qurani bukan hanya sekedar kita membaca Al quran tiap harinya. Bukan sesempit itu sahabatku. Ramadhan qurani, adalah ketika kita mampu mengendalikan diri kita dari segala keburukan dan hawa nafsu. Dan yang tercermin dari diri kita adalah kebaikan-kebaikan, yang merupakan buah dari apa yang kita baca dari Al quran. Hasil renungan kita ketika membaca Al quran.
Masih berbicara tentang ramadhan qurani, untuk kita yang masih terbata-bata dalam membacanya. Masih sulit untuk mendapatkan kedamaian ketika membaca Al quran. Masih sering dengan maksud yang terkandung dalam Al quran. Sahabatku bersabarlah dan terus belajarlah. Berprasangka baiklah kepada Allah. Jika kita terus berusah belajar untuk bisa membacanya sampai lancar. Terus membacanya walau hati kita masih sering merasa gundah. Dan kita terus mencoba untuk mengerti maksud yang terkandung didalamnya. Teruslah berprasangka baik kepada Allah, jika Allah akan menolong dan mempermudah kita. Dan yakinlah jika kita bisa mendapatkan semua itu. Sahabatku, kini banyak masjid-masjid, organisasi-organisasi islam yang menawarkan kepada kita untuk belajar Al quran dan saling mentadaburkan kandungan dalam Al quran. Selain itu, dunia ini masih banyak memiliki orang-orang baik, percayalah. Hanya saja perkaranya kita mau atau tidak. Datangilah mereka, tinggalkan rasa gengsimu. Jangan mentang-mentang sudah dewasa mau belajar mengaji saja malu. Takut dibilang ini dan itu. Belajar itu tidak memandang tua atau muda. Apalagi kalau sampai ada yang bilang seperti ini misalnya “Usiaku masih muda, nantilah kalau sudah tua belajar ngajinya. Sekarang saatnya senang-senang.” Sekarang ini banyak orang yang muda mati duluan daripada yang tua, begitupun sebaliknya. Karena tidak ada yang tahu pasti tentang kematian itu datang.
Sahabatku, dibulan ramadhan ini marilah kita bersama-sama mendekatkan diri kepada Allah. Dengan banyak membaca Al quran. Kenalilah Allah lewat surat cinta-Nya yang telah dikaruniakan kepada kita. Jadikan ramadhan qurani, yang akan membuat hati semakin suci, hidup kita semakin disinari, wajah kita semakin berseri, dan dosa-dosa kita semakin terampuni, dan tentunya kita dekat kepada Illahi Rabi.
Abu Musa Al Asy’ari, dia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, “Termasuk dari keagungan Allah adalah dimuliakannya seorang muslim yang telah beruban, para pembaca Al quran yang tidak bersikap berlebihan di dalamnya ( dalam membacanya memahaminya dengan mengikuti ayat-ayat mutasyabihat dan tidak pula bersikap jauh darinya dari membacanya, memahami maknanya dan mengamalkannya ) dan penguasa yang adil.”( HR Abu Dawud, 4203 )
Kita adalah manusia yang belajar mengeja surat cinta dari-Nya. Perlahan, meski lidah sempat merasa lelah dan pegal karena tidak biasa. Namun kita tetap belajar mengejanya, hingga kita lancar membaca ayat demi ayat, surat demi surat bahkan surat cinta dari-Nya berhasil kita baca semuanya. Surat cinta? Ya Al quran bukan hanya sekedar kitab suci umat islam namun juga merupakan surat cinta dari Allah. Surat cinta yang bukan hanya sekedar membuat kita kagum akan ciptaan-Nya, surat cinta yang terkadang mampu membuat kita berurai air mata. Bukan hanya itu terkadang surat cinta-Nya berhasil membuat kita merasa takut bukan karena ancaman dan neraka-Nya. Namun takut tidak bisa membalas surat cinta dari-Nya. Dalam surat Al – Jumu’ah ayat satu dan dua, menerangkan jika Al quran itu datang kepada kita disaat kita buta huruf, kita sama sekali tidak bisa membacanya. Hingga pada akhirnya Allah mengkaruniakan kepada kita untuk bisa membacanya.
Sahabatku, jika kita ingin tahu tentang dunia ini kenalilah karunia-Nya yaitu Al quran, bahkan bukan hanya tentang dunia yang fana ini namun juga kehidupan kekal yang nyata adanya dapat pula kita kenali. Selain Al quran salah satu karunia Allah yang lainnya adalah bulan ramadhan. Al quran dan ramadhan adalah dua karunia yang indah, bahkan jika keduanya berkolaborasi menjadi harmoni “Ramadhan Qurani”. Ramdahan Qurani adalah harmoni kehidupan yang begitu luar biasa, dengan kesitimewaan bulan ramadhan bahwa Allah melipat gandakan pahala untuk ibada-ibadah dan kebaikan-kebaikan kita. Bayangkan saja ketika setiap harinya kita membaca Al quran dan setiap huruf berlipat ganda. Betapa Maha Pemurah-Nya Allah kepada kita. Ramdahan qurani bukan hanya sekedar kita membaca Al quran tiap harinya. Bukan sesempit itu sahabatku. Ramadhan qurani, adalah ketika kita mampu mengendalikan diri kita dari segala keburukan dan hawa nafsu. Dan yang tercermin dari diri kita adalah kebaikan-kebaikan, yang merupakan buah dari apa yang kita baca dari Al quran. Hasil renungan kita ketika membaca Al quran.
Masih berbicara tentang ramadhan qurani, untuk kita yang masih terbata-bata dalam membacanya. Masih sulit untuk mendapatkan kedamaian ketika membaca Al quran. Masih sering dengan maksud yang terkandung dalam Al quran. Sahabatku bersabarlah dan terus belajarlah. Berprasangka baiklah kepada Allah. Jika kita terus berusah belajar untuk bisa membacanya sampai lancar. Terus membacanya walau hati kita masih sering merasa gundah. Dan kita terus mencoba untuk mengerti maksud yang terkandung didalamnya. Teruslah berprasangka baik kepada Allah, jika Allah akan menolong dan mempermudah kita. Dan yakinlah jika kita bisa mendapatkan semua itu. Sahabatku, kini banyak masjid-masjid, organisasi-organisasi islam yang menawarkan kepada kita untuk belajar Al quran dan saling mentadaburkan kandungan dalam Al quran. Selain itu, dunia ini masih banyak memiliki orang-orang baik, percayalah. Hanya saja perkaranya kita mau atau tidak. Datangilah mereka, tinggalkan rasa gengsimu. Jangan mentang-mentang sudah dewasa mau belajar mengaji saja malu. Takut dibilang ini dan itu. Belajar itu tidak memandang tua atau muda. Apalagi kalau sampai ada yang bilang seperti ini misalnya “Usiaku masih muda, nantilah kalau sudah tua belajar ngajinya. Sekarang saatnya senang-senang.” Sekarang ini banyak orang yang muda mati duluan daripada yang tua, begitupun sebaliknya. Karena tidak ada yang tahu pasti tentang kematian itu datang.
Sahabatku, dibulan ramadhan ini marilah kita bersama-sama mendekatkan diri kepada Allah. Dengan banyak membaca Al quran. Kenalilah Allah lewat surat cinta-Nya yang telah dikaruniakan kepada kita. Jadikan ramadhan qurani, yang akan membuat hati semakin suci, hidup kita semakin disinari, wajah kita semakin berseri, dan dosa-dosa kita semakin terampuni, dan tentunya kita dekat kepada Illahi Rabi.
Abu Musa Al Asy’ari, dia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, “Termasuk dari keagungan Allah adalah dimuliakannya seorang muslim yang telah beruban, para pembaca Al quran yang tidak bersikap berlebihan di dalamnya ( dalam membacanya memahaminya dengan mengikuti ayat-ayat mutasyabihat dan tidak pula bersikap jauh darinya dari membacanya, memahami maknanya dan mengamalkannya ) dan penguasa yang adil.”( HR Abu Dawud, 4203 )
